Akhir-akhir ini saya sering berpikir bahwa sekarang saya sudah sangat
jarang berpikir. Bukan, bukan berpikir yang semacam itu, tapi berpikir yang
seperti dulu. Saat masih memecahkan rumus-rumus fisika yang ada di papan tulis.
Yah, buah pikiran ini adalah hasil memperhatikan Riris yang tiap malam berkutat
dengan madat, mektan dan mekflunya. Semakin membuat saya rindu angka-angka itu.
O_o
Lantas, keesokan harinya saat hendak melepas lelah sebentar di pelataran
Mustek saya mendapati empat mahasiswi Teknik Lingkungan lagi-lagi
mengobrak-abrik rumus-rumus itu. Tegangan geser, torsi, puntir, sigma dan
sederet nama-nama lama lainnya menari-nari di udara. Ah, membuat saya semakin
rindu saja.
Pada akhirnya saya memutuskan untuk pulang saja daripada berlama-lama
mendengarkan nama-nama yang membuat saya galau. Sesampainya di kamar, saya
ucapkan kepada Allah bahwa saya masih cinta Fisika. Dulu, sekarang dan nanti.
Lantas menarik selimut, melupakan gambar-gambar kerja yang mengerjap-ngerjap
minta dikerjakan.