Kamis, 28 Februari 2013

Ukhuwah #2

Seperti surga yang Ia jatuhkan dari langitNya. Seperti itulah bumi dengan kehadiranmu. Sore hari tadi, sore hari kemarin dan sore-sore yang akan datang. Akan selalu sama buatku. Seperti surgaNya yang menghampiri kita. Kehadiranmu dalam setiap tawa-tawa panjang kita setiap sore-sore di pinggir danau ini adalah waktu paling membahagiakan yang mampu kumiliki saat ini. waktu-swaktu sebelum bertemu denganmu adalah waktu-waktu paling mendebarkan yang mampu kubeli. Berharap kau tak lupa dan segera datang. Berharap kau baik-baik saja dalam perjalananmu. Entahlah, mungkin ini yang mereka sebut dengan cinta. Seperti surga yang Ia jatuhkan dari langit-langitNya

Jumat, 22 Februari 2013

Ceritanya Saya tengah Kecewa


Aku tak pernah sekecewa ini. Hingga frustasi begini, belum pernah. Aku rindu, ingin bertemu denganmu. Tapi kenyataan tak seindah cerita-cerita cinta di legenda-legenda lama itu. Kau sudah punya dunia sendiri, kadang aku bertanya-tanya. Jangan-jangan dunia kita tak akan bisa satu lagi?

Kau tau, rasanya seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan. Rindu tapi tak bisa bertemu. Bukan karena waktu, tapi kau yang tak mau. Rasanya menggelikan. Aku berpikir, aku cukup berharga untuk meminta waktumu. Ternyata aku terlalu berekspektasi lebih pada diri sendiri. Sekarang yang tinggal perasaan malu pada diri sendiri. Tak mampu mengukur baying-bayang sendiri.

Rabu, 20 Februari 2013

Kutukan Yori Antar

Setiap orang punya kutukannya masing-masing. Sebutlah Alfi, tidak boleh meminta tidak. Misalnya, meminta tidak hujan, maka akan hujan. Meminta tidak kuliah, maka akan ada kuliah tambahan. Dan tidak-tidak lainnya.

Si temen Alfi, kutukannya tidak boleh terlalu optimis. Kalau terlalu optimis, akan batal / gagal.

Nah, kalian tau kutukan Yori Antar? Yaitu membuat semua objek -meskipun buruk- yang dia foto menjadi cantik. Sayapun mau, dikutuk Yori Antar. XD

Senin, 18 Februari 2013

Mari bertanding lagi, kawan!

Berapa lama kita tak bersua? Entah berapa bilangan hari yang sudah terlewati. Juga beberapa kali perayaan kembang api di malam pergantian tahun. Sementara sebelumnya aku terbiasa dengan hadirnya dirimu. Aku tak peduli bagaimana orang-orang melogikakan hubungan kita. Ada yang bilang cinta, tak sedikit juga yang bilang persahabatan. Yang paling populer selalu mengatakan kita musuh, kita saingan. Biar saja mereka terjebak pada perkiraan-perkiraan mereka. Bagiku, dari dulu kau tetap sama, teman lomba yang harus kutiru semangat juangnya. Teman pertandingan yang selama ini berusaha kulampaui kegigihannya.
Sejak kapan aroma persaingan kita mulai menyeruak di pikiran mereka? Mereka keterlaluan bukan? Bertindak seperti tuhan dan menghakimi tanpa tahu segala hal tentang kita. Sok bicara bahwa persaingan kita tak sehat. Mereka bagai berdiri di luar sebuah rumah lantas berlagak paling tahu semua kegiatan di dalam rumah tersebut. Ah, sudahlah. Cukup memikirkan mereka.
Sekarang, apa kabarmu? Baikkah? Aku tengah bingung, kehilangan lawan tanding. Padahal seyogyanya kita tengah bertanding. Semoga kau masih ingat ucapanku di akhir perpisahan kita, "pertandingan kita belum selesai!" Jadi, mari bertanding lagi, kawan!

Rabu, 13 Februari 2013

Evaluasi dua hari pertama

Dua hari sudah dilalui, tapi semangat belajar tak jua kunjung muncul. Aku bertanya-tanya kesalahan besar apa yang sudah kulakukan hingga sulit sekali berdamai dengan hati ini. Terkadang juga berpikir jangan-jangan bukan karena kesalahan besar, akan tetapi karena kesalahan- kesalahan kecil yang menumpuk.

Apa memang sesusah ini berdamai dengan hati yang sedang sakit? Bahkan menulis dan membaca pun sudah tak.senikmat dulu lagi. Padahal 2 tahun ini nutrisi jiwa kupenuhi dengan membaca dan menulis. Memasuki duniaku sendiri. Kalau di duniaku sendiri aku tal bahagia, di dunia mana lagi aku bisa bertahan?

Rabu, 06 Februari 2013