Senin, 16 Mei 2011

Poetry Hujan : Kampung Hujan



Masih tentang hujan
Bukankah baru kemaren kau bercerita tentang hujan di kampungmu?
Kau bilang, jika hujan menyapa
Rumah-rumah bak diselimuti butiran kristal
Dan kau akan meringkuk dibalik selimut tebalmu
Aku hanya tertawa membayangkannya

Kalau aku, aku selalu menyukai hujan yang menampar lekukan-lekukan kaca jendelaku
Dia, hmm begitu jujur 
Aku bisa melihatnya dari dalam rumah tanpa perlu kebasahan
Aku menyukainya
Tapi, aku akan lebih menyukainya jika melihatnya dengan dia
eh, bukankah kau pernah bercerita bahwa di kampungmu hujan begitu menggila?
Kapan kau bawa aku kesana?


Kuis Poetry Hujan
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan olehBang Aswi dan Puteri Amirillis

Rabu, 11 Mei 2011

Poetry Hujan : Hujan, Kamu Dimana?


20 April 2011


Kamu tau? Hari ini depok dirubungi hujan.
Sepanjang sore aku berlarian di bawah rintiknya dan melindungi kepalaku dengan telapak tanganku yang kecil dan tak berdaya.
Sampai tulisan ini aku ketik, hujan masih saja mengguyur di luar sana.
Aku memikirkanmu. Kalau seandainya kita sudah bertemu dalam ikatan suci itu, tentu aku sedang berlindung dalam pelukanmu yang hangat atau mungkin saja aku tengah menunggumu di mall sana. 
Aku membayangkan dirimu yang cemas menungguku yang pulang dengan kehujanan. 


Apa aku terlalu berkhayal bersamamu hingga bayangan-bayangan itu muncul?
iyakah?
Entahlah, aku terlalu merindukanmu. Kamu dimana?


Kuis Poetry Hujan
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan olehBang Aswi dan Puteri Amirillis