Hei, kawan!
Apa kau ingat? Satu setengah tahun yang lalu kita bercengkrama dalam balutan angin senja.
"Chin, manusia itu lucu ya?" ungkapmu pada aku yang tengah memandang hasil PPKB UI.
"Kenapa?" seperti katamu, mungkin kita belum sehati sehingga kita butuh kata untuk saling memahami.
"Kalau mereka tahu akan merindu, untuk apa mereka berpisah."
Kau ingat? Aku hanya tersenyum tanpa menjawab.
Biar kujawab tanyamu hari ini, sayang.
Biar kususun rindu ini menjadi untaian-untaian kata-kata merdu.
Mungkin suatu saat, dari balik sana kukirimkan kata-kata rindu langsung kepadamu.
Tapi harus kau tahu, jika kuungkap rindu untuk pertama kali itu artinya rinduku masih baru.
Masih rindu yang berlendir.
Karena saat rindu ini sudah memenuhi rongga-ronggaku, kan kubiarkan hatiku yang bicara pada hatimu bukan lisanku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar