Aku ingin ceritakan salah seorang terpenting dalam hidupku.
Kemarin, 17 tahun yang lalu dia lahir dari rahim yang sama denganku.
Benar-benar sama, sehingga terkadang aku berfikir apakah mungkin jika ternyata gilirannya pertama kali lahir namun kuserobot. Karena ia hadir dalam fisik dan karakter yang lebih dewasa dari padaku.
Sebuah hal lucu yang baru kusadari kemaren malam, saat menerobos lampu jalanan dari rumah sakit Bunda ke kosan tercinta ini.
Kenangan tentang hal-hal yang indah dahulu.
Kalau rambutnya pendek, rambutku panjang.
Pakaianku rok, ia memilih jeans laki-laki.
Aku merengek-rengek meminta high heels yang jika dipakai akan menghasilkan lampu warna-warni sementara ia berlarian bertelanjang kaki menggiring bola di lapangan.
Ketika kami mulai remaja, mainanku barbie sementara ia asik dengan kelereng dan pistol mainannya.
Aku berteriak karena luka dari pisau dapur, ia menangis mengadu karena jatuh balapan sepeda.
Atau mungkin terluka saat bermain di genangan lumpur.
ah, tapi entah mengapa sekarang ia punya pacar dan aku tidak.
Sampai-sampai ayahku berseloroh, chin, hati-hati lo kamu jangan sampai calon suamimu digaet adikmu sendiri.
Ayah, kenapa kau begitu?
I trust her, kau tak akan seperti itu kan dek? plis? #hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar