Kamis, 08 Maret 2012

Setelah membaca Hafalan Shalat Delisha untuk pertama kalinya, ada yang merembes turun perlahan melalui pipi. Bukan karena kisah-kisah kematian yang diceritakannya, ataupun kabar derita yang ia bawa. Air mata ini mengalir karenamu Dik, 

Aku mencintaimu seperti air yang mencintai titah Tuhannya. 
Tak ada sealain kau yang kucintai dengan cara seperti ini, 
Namun tahun-tahun yag memisahkan kita rupanya berbicara terlalu banyak. 
Terlalu banyak kisahmu yangn kulewatkan. 


Persaudaraan Aisyah, Fatimah, Zahra dan Delisha mengingatkanku pada hubungan kita yang makin menua. Waktu-waktu itu yang tak mampu  kita tebus Dek, mereka telah berlalu lebur dalam rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar