Rabu, 18 April 2012

Kau Lelah, Kawan


Kau lelah kawan, aku tau.
Ada saat-saat dimana aku mampu membaca hatimu. Mungkin terdengar aneh bagimu, pun bagiku.
Kau ingat pertama kali kita bersitatap di ruangan putih itu?
Saat itu angin bulan Juni mulai berputar-putar di atas Danau Maninjau. Kau selalu tak suka kala hujan mulai menyapa. Kita selalu berseberangan soal ini. Bagiku, ketukan-ketukan nadi bumi itu sungguh mempesona, dan kau pun heran melihatku yang mampu memandang mereka menari turun seharian. Sejak saat itu aku sudah tau, aku terlahir untuk mengenalmu.

Aku juga lelah, tapi kau tak akan tau.
Bukan kau yang tak mampu membaca hatiku, tapi aku yang tak mau kau membacanya. Ada kalanya aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sudah cukup bahagia dengan mengenalmu. Aku tak butuh yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar