Selasa, 19 Maret 2013

Kau Mendewasa



Kau mendewasa,  jauh meninggalkan aku yang tengah berkelana. Semenit dua menit perjumpaan kita, memerangahkan aku yang terbiasa akan tiadamu. Bertanya pada diammu yang sungguh sangat memenjara. Bertanya pada hadirku yang tanpa jiwa. 

Kita terbiasa bersama. Hingga ucapan-ucapan cinta sudah tak lagi bermakna. Dan sayang tak lagi menjadi kebutuhan yang kau dan aku harus penuhi. Kadang pertanyaan basi memenuhi ruang sisa di otakku. Mungkinkah kebersamaan kita hanya berupa lagu lama dalam cerita lawas masa lalu? Kita butuh jarak, untuk tahu apakah hadirmu dan hadirku menjadi penentu dalam sebuah kisah indah di ujung pena Sang Penyair.

Kau mendewasa, menciptakan jarak antara kau dan aku yang entah kapan dapat kulampaui. Aku meragu. Akankah pada jarak yang terpaksa kita sepakati bersama muncul rasa merindu. Atau hingga sisa-sisa tinta Sang Penyair menorehkan penutup cerita di lembaran terakhir, kita tetap terpenjara pada sisa-sisa rasa. Bungkam pada logika sederhana bahwa kau dan aku tertakdir bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar