Sabtu, 16 Maret 2013

Kita telah murtadkah?

16 Maret 2013
Hari ini saya berjalan-jalan lama sekali, dua jam lebih mengelilingi UI. Berputar-putar dari satu fakultas ke fakultas lain. Hanya untuk memikirkan beberapa pertanyaan yang sedari pagi menyita seluruh perhatian di otak saya. Yah, kadang pemahaman muncul saat memperhatikan sekeliling. Berpikir jauh, menyendiri.

Pertanyaannya sederhana, bermula dari kegiatan saya berselancar di jejaring sosial facebook. Sejak kapan, kita bisa mengukur kadar keimanan seseorang? Ah, bahkan mengetahui keimanan sendiripun tak mampu. Kita tak berhak bukan? Tak layak bukan? Apa ada prasyarat tertentu yang ketika mereka terpenuhi akan menjadikan kita mampu, layak dan berhak untuk mengukurnya? Manusia, bahkan untuk menentukan saudaramu berbohong atau tidak kau masih sering salah. Apalagi iman?

Lalu, sejak kapan pula simbol keikutsertaan pada sebuah kelompok menjadi tolok ukur keimanan? Apa landasannya? Apa hakmu mengerdilkan manusia lain? Ah, aku benci pada makna-makna luhur yang semakin direndahkan. Bukan oleh mereka yang menginginkan agama ini hancur tapi olehmu, saudara yang kupikir berjuang sejalan denganku. Ah, hari ini semua kekagumanku pada ketangguhan kalian luntur sudah. Hilang, lenyap.

Sesungguhnya, aku tengah bertanya-tanya. Dengan teori kalian dan pemikiran kalian yang seperti itu di mata kalian, aku telah murtadkah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar