Rabu, 27 Juli 2011

Poetry Hujan : Cinta Lelaki Musim Panas


Aku musim panas, kau mungkin tak tau tapi kami manusia musim panas adalah laki-laki.
Aku baru lahir ketika Ibu membawaku ke segerombolan makhluk berambut dan bergerak, manusia.
Mereka bergerak dengan cara yang teramat unik. Berpindah tempat!
Lamat-lamat kuperhatikan manusia dan cinta mereka, aku menyadari bahwa seharusnya cinta selalu bertuan.
Tapi sepertinya tidak untukku.
Aku musim panas, lelaki dan sedang jatuh cinta.
Ini kisahku.

Aku musim panas, kami laki-laki dan aku sedang jatuh cinta.
Pertama kali mengenalnya, sungguh aku ingin hampiri ia dalam bahasa yang lengkap
Menyusun langkahku satu-satu, merapat ragu
Belum genap kerling mata memandang, ia lenyap seketika
Ada yang sakit di dada sebelah kiri, berdenyut
Pertemuan kita gagal.

Malam ini, kutitip lagi salam rindu
Kau anggun dalam gaun putih itu
Ini makan malam kita yang pertama
Kau tau? dari tadi Ibu gelisah dan harap memandangiku
Bujangnya sudah dewasa, kuukirkan namamu dalam senyumku
Lantas beliau menghardikku dan menyeret harapku pulang
Katanya aku mencintai orang yang salah
Aku tak mengerti, aku bujang, kau gadis
Dimana salahnya?

Besoknya, ibu kenalkan aku seorang gadis yang lain
Kata Ibu, seharusnya aku bersamanya dan meninggalkanmu
Hanya dengannya aku bisa mencinta
Lagi-lagi aku bingung, bukannya cintaku telah menuju jendelamu?
Lalu, apa masalahnya?

Sekarang aku paham,
Kita tak bisa mencinta karena hadirku menyakitimu
Kemaren ia berdenyut, sekarang ingin meledak
Di hadapanku berdiri gadis lain
Sementara di pelupuk mataku menari-nari bayangmu

Hari ini aku menikahinya, 
Namanya Hujan,
Kelak, anakku kan kuberi nama pelangi
Kau tau? Ibu ada benarnya
Daripada berdekatan dan menyakiti biar kita jauh tak bersitatap
Mungkin nanti ada waktu, 
Kau Salju, kita punya kuasa tuk bertemu
Dan biarkan anak-anak kita tumbuh dalam cinta yang bersemi

Kuis Poetry Hujan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar